Kerapuhan yang membawa berkat

 Shalom..,

"Kerapuhan yang membawa berkat"


Bacaan:

Yakobus 1:2-5 (TB)  Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 

sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya. 


Tetapi harta ini kami punya dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.(2 Kor. 4:7)


Dalam hal apa kita merasa lemah atau rapuh? Dan bagaimana kelemahan kita dapat dipakai untuk menyemangati orang lain? 

   Meski dunia mungkin tidak sepenuhnya tahu bagaimana memperlakukan ketidaksempurnaan manusiawi, Allah tahu. Orang-orang yang menjunjung kecantikan, kekuatan, dan hal-hal yang dapat dibeli dengan uang, bisa jadi gagal melihat berkat yang menyertai kerapuhan hidup yang tak terelakkan. Pertanyaan retorik dari Yakobus dan prinsip iman yang mendasarinya layak untuk kita pikirkan: "Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?"(Yak.2:5)


Saudaraku..,

Saat kesehatan, kekuatan, atau hal-hal lainnya dalam hidup kita mengalami kemunduran, iman kita tidak perlu ikut mundur. Karena dengan kekuatan Allah kita bisa mengalami yang sebaliknya. Kekurangan kita dapat mendorong kita untuk semakin mempercayai-Nya. Dan kerapuhan kita pun dapat dipakai oleh-Nya untuk mendatangkan kebaikan bagi dunia. Karena itu, meskipun banyak kelemahan kita, biarlah hidup kita memuliakan Tuhan.


Selamat beraktivitas hari ini, salam sehat selalu Tuhan Yesus memberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana kita mengikut Kristus

Bersyukur dalam segala hal

Bukan Roh Ketakutan