God plan, i surrender
Lukas 1:26-35 (TB) Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
-------------
Bahan Khotbah: Tuhan Merencanakan, Kita Berserah (Seperti Maria)
Ayat Kunci: Lukas 1:38
"Kata Maria: ‘Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.’ Lalu malaikat itu meninggalkan dia."
Pendahuluan
Sering kali kita memiliki rencana sendiri dalam hidup—rencana studi, karier, keluarga, atau masa depan. Namun, rencana Tuhan bisa sangat berbeda dari apa yang kita bayangkan. Pertanyaannya adalah: apakah kita siap untuk berserah kepada rencana-Nya?
Maria, ibu Yesus, adalah contoh yang luar biasa dalam hal ini. Ketika malaikat Gabriel datang dengan berita bahwa ia akan mengandung Mesias, itu bukan bagian dari rencana hidupnya. Namun, responsnya menunjukkan sikap hati yang penuh iman dan ketaatan.
I. Rencana Tuhan Sering Kali Berbeda dari Rencana Kita
- Lukas 1:26-33 – Malaikat Gabriel datang kepada Maria dengan pesan dari Tuhan.
- Maria bertunangan dengan Yusuf dan mungkin sedang merencanakan pernikahannya. Namun, tiba-tiba Tuhan memberikan tugas yang besar dan sulit.
- Dalam kehidupan kita, Tuhan sering membelokkan rencana kita untuk menggenapi rencana-Nya yang lebih besar.
II. Berserah kepada Tuhan Membutuhkan Iman
- Lukas 1:34-37 – Maria bertanya, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi?” Malaikat menjawab bahwa Roh Kudus akan bekerja.
- Maria tidak mengerti semua detailnya, tetapi dia percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan apa yang Dia firmankan.
- Amsal 3:5-6 – Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri.
III. Berserah Membutuhkan Kerendahan Hati
- Lukas 1:38 – Maria menyatakan, “Aku ini hamba Tuhan.”
- Dia tidak menuntut penjelasan lebih lanjut atau mencoba menegosiasikan kondisi dengan Tuhan.
- Berserah kepada Tuhan berarti menempatkan kehendak-Nya di atas keinginan kita.
IV. Berserah Akan Membawa Berkat dan Penggenapan Rencana Tuhan
- Lukas 1:46-55 – Nyanyian pujian Maria (Magnificat) menunjukkan bagaimana Tuhan meninggikan orang yang rendah hati.
- Berserah kepada Tuhan bukan berarti kehilangan, tetapi menerima rencana terbaik dari-Nya.
- Roma 8:28 – Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya.
Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
- Percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih baik – Ketika hidup tidak berjalan sesuai harapan kita, ingat bahwa Tuhan melihat gambaran yang lebih besar.
- Bersedia mengubah rencana pribadi demi kehendak Tuhan – Seperti Maria, kita harus siap berkata, "Jadilah padaku menurut kehendak-Mu."
- Tetap rendah hati dalam menerima pimpinan Tuhan – Jangan takut ketika Tuhan membawa kita ke arah yang tidak terduga.
Penutup
Maria adalah teladan bagi kita dalam berserah kepada Tuhan. Rencana Tuhan mungkin tidak selalu mudah atau sesuai dengan keinginan kita, tetapi itu selalu yang terbaik. Maukah kita belajar untuk percaya dan berkata seperti Maria: "Jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu"?
Doa:
Tuhan, ajar kami untuk berserah seperti Maria. Meskipun kami tidak selalu memahami rencana-Mu, kami percaya bahwa Engkau memiliki yang terbaik bagi kami. Jadilah kehendak-Mu dalam hidup kami. Amin.
Komentar
Posting Komentar