Tembok Doa

Membangun Tembok Doa


Yehezkiel 22:30 (TB)  Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.

Ayat Pendukung:
"Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah kuangkat penjaga-penjagamu; sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan Tuhan kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang!" — Yesaya 62:6

Pendahuluan

Dalam kehidupan rohani, doa memiliki peran yang sangat penting. Doa bukan hanya sekadar komunikasi dengan Tuhan, tetapi juga sebagai benteng perlindungan, kekuatan, dan sarana kita bersekutu dengan-Nya. Alkitab berulang kali menggambarkan doa sebagai suatu tindakan yang berkelanjutan, seperti para penjaga di tembok Yerusalem yang selalu berjaga. Ini menunjukkan bahwa kita dipanggil untuk membangun "tembok doa" di sekitar kehidupan kita, keluarga, gereja, dan bangsa.

Membangun Tembok Doa

  1. Doa sebagai Benteng Perlindungan
    Seperti tembok kota yang melindungi dari serangan musuh, doa menjaga hati dan hidup kita dari serangan roh jahat. Efesus 6:18 berkata, "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya." Doa yang terus-menerus memperkuat iman dan menjaga kita dari godaan serta kelemahan rohani.

  2. Doa yang Berkesinambungan
    Yesaya 62:6 menekankan bahwa para penjaga di tembok Yerusalem tidak pernah berdiam diri. Ini mengajarkan bahwa doa bukan hanya dilakukan sesekali, tetapi harus menjadi kebiasaan yang terus-menerus. Doa yang konsisten membangun hubungan yang kuat dengan Tuhan dan membawa perubahan nyata dalam hidup kita.

  3. Doa sebagai Persekutuan dengan Tuhan
    Ketika kita berdoa, kita bukan hanya memohon perlindungan dan pertolongan, tetapi juga membangun kedekatan dengan Tuhan. Seperti Nehemia yang berdoa sebelum membangun kembali tembok Yerusalem (Nehemia 1:4-11), doa menjadi landasan utama dalam setiap aspek kehidupan kita.

Nehemia 1:4-6 (TB)  Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,
kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,
berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. 

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Tetapkan waktu khusus setiap hari untuk berdoa, baik secara pribadi maupun bersama keluarga.
  • Berdoalah bukan hanya untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga untuk gereja, bangsa, dan orang-orang di sekitar kita.
  • Jangan menyerah ketika doa belum dijawab. Tuhan mendengar setiap doa dan menjawabnya pada waktu yang terbaik.

Kesimpulan

Membangun tembok doa berarti menjadikan doa sebagai benteng pertahanan, sarana persekutuan dengan Tuhan, dan kekuatan dalam kehidupan. Dengan berdoa tanpa henti dan tetap setia dalam iman, kita akan melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup kita. Seperti penjaga di tembok Yerusalem, marilah kita tetap berjaga-jaga dalam doa, karena di dalam-Nya ada perlindungan dan kemenangan.

"Tetaplah berdoa." — 1 Tesalonika 5:17

Mazmur 6:9 (TB)  (6-10) TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku


Rahasia Untuk Menerima Aliran Berkat Dari Tuhan


“Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan- Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” *Hagai 2:7-10*


Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan semesta alam yang memiliki segala yang ada di langit dan muka bumi ini. Tuhan berfirman melalui kitab Hagai bahwa Dia akan mencurahkan berkatNya bagi setiap umatNya. Walaupun krisis global sedang terjadi, Dia akan membedakan umatNya dari orang- orang yang tidak mengenal Tuhan.


Seringkali kita menanyakan janji Tuhan ini. Kita sudah berusaha untuk meraih berkat Tuhan dengan bekerja siang dan malam. Segala usaha dilakukan agar kita bisa menikmati hasilnya. Tetapi apa yang kita lakukan seakan tidak mendatangkan perubahan dalam kehidupan kita. Tahun demi tahun berlalu dengan keadaan dan kondisi yang sama. Kita merasa seolah-olah Tuhan berdiam diri atas apa yang kita alami. Padahal ada satu


hal yang Tuhan minta dari kita yang mungkin kita abaikan. Dan ini merupakan rahasia pencurahan berkat dalam kehidupan kita.


*Apakah rahasia untuk menerima aliran berkat dari Tuhan?*


“Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi- pundi yang berlobang! Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.” *Hagai 1:6-8*


Bangsa Israel telah bekerja dengan susah payah tetapi tidak dapat menikmati hasilnya sebagaimana harusnya. Apa yang mereka lakukan seolah-olah sia-sia. Mereka tidak dapat menikmati apa yang telah Tuhan janjikan bagi mereka yaitu berkat berkelimpahan baik secara rohani, jasmani dan materi.

Dalam *Hagai 1:8* Tuhan meminta bangsa Israel untuk naik ke gunung dan membangun Rumah Tuhan. Dan ketika mereka membangun Rumah Tuhan, berkat yang berkelimpahan tercurah bagi kehidupan bangsa Israel *(Hag 2:8-10)*.


“Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!” *(Hag 2:20b)* Sejak bangsa Israel memperhatikan Rumah Tuhan, saat itulah Tuhan mencurahkan berkatNya.


Ini merupakan rahasia untuk menerima aliran berkat dari Tuhan. Tentunya kita tidak diminta untuk membangun “Rumah Tuhan” secara harafiah. Tetapi kita harus senantiasa membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Kesibukan dan masalah yang kita hadapi tidak boleh


membuat kita menjauh dari Tuhan. Hari demi hari yang kita lalui harus merupakan hari-hari dimana kita membangun keintiman dengan Tuhan.


Berdoa, membaca Firman Tuhan, menyanyikan lagu-lagu pujian, mengucap syukur atas segala hal, mengikuti ibadah-ibadah atau persekutuan yang ada, itu semuanya merupakan cara bagi kita untuk dapat membina hubungan yang intim dengan Tuhan.


Saat kita mulai mengabaikan hal-hal tersebut, di saat itulah kita mulai menjauhkan diri kita dari berkat Tuhan. Dan jika kita membiarkan hal itu terus, maka tanpa sadar kita akan jatuh ke dalam berbagai pencobaan.


Mari bina hubungan yang intim dengan Tuhan. Jika Anda belum melakukannya, mulailah saat ini juga. Tidak ada kata terlambat untuk datang kepada Tuhan. Jangan merasa malu untuk datang kepada Tuhan. Tuhan tidak memandang siapakah kita, atau apakah status dan latar belakang kita. Tuhan menerima kita apa adanya dengan tangan yang terbuka.


Jika kita pernah mempunyai hubungan intim dengan Tuhan, tetapi saat ini kita sudah mulai mengabaikannya, marilah kita mulai untuk memperbaikinya.


Tidak ada hal yang lebih indah dibanding kita berada dalam hadiratNya. Hal-hal yang tidak pernah kita terima, Dia berikan bagi kita yang mau datang kepadaNya.

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.” Maz 84:11


Tuhan tidak akan berdiam diri melihat kesetiaan kita kepadaNya. Dan Dia tidak pernah lalai menepati janjiNya  (2 Pet 3:9).


Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” Hagai 2:9-10


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana kita mengikut Kristus

Bersyukur dalam segala hal

Bukan Roh Ketakutan