Dalam setiap ibadah kita mencari Tuhan



Taman Getsemani adalah tempat yang sangat penting dalam perjalanan Yesus menuju salib. Di tempat itu, kita melihat sisi manusiawi Yesus yang begitu nyata. Ia mengalami ketakutan, kegelisahan, bahkan kesedihan yang amat sangat. Yesus tahu penderitaan berat sedang menanti-Nya, tetapi apa yang Ia lakukan? Ia berdoa.


Matius 26:36-38 (TB)  Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."

Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, 

lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

Lukas 22:44 (TB):
“Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.”

Matius 26:40 (TB)  Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

Matius 26:41 (TB)  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Renungan: "Dalam Setiap Ibadah, Kita Mencari Tuhan"

Ayat Kunci:
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!"
(Yesaya 55:6)


Pendahuluan:

Ibadah bukan hanya tentang hadir di gereja, menyanyi, dan mendengar firman. Ibadah sejati adalah saat kita dengan sungguh hati mencari Tuhan. Ibadah adalah kesempatan emas untuk mengalami perjumpaan pribadi dengan Allah yang hidup. Saat kita datang beribadah, fokus utama kita seharusnya adalah mencari dan menemukan Tuhan.


1. Ibadah adalah saat untuk mendekat kepada Tuhan

Setiap kali kita datang beribadah, kita sedang mengambil waktu khusus untuk meninggalkan dunia dan mendekat kepada Allah. Dalam hadirat-Nya ada ketenangan, pemulihan, dan kekuatan baru.

"Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu."
(Yakobus 4:8)


2. Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang yang sungguh mencari-Nya

Allah bukan pribadi yang jauh atau tersembunyi. Dia rindu ditemukan oleh anak-anak-Nya. Tetapi hanya mereka yang mencari-Nya dengan segenap hati yang akan benar-benar mengalami Dia.

"Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati."
(Yeremia 29:13)


3. Ibadah menjadi hampa jika kita tidak sungguh mencari Tuhan

Kita bisa saja hadir secara fisik, tetapi jika hati kita tidak sungguh mencari Tuhan, maka ibadah kita akan kosong. Ibadah sejati bukan rutinitas, tapi kerinduan hati untuk bertemu dengan Tuhan.

"TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!"
(Habakuk 2:20)


Aplikasi Praktis:

  • Sebelum ibadah, berdoalah: "Tuhan, hari ini aku ingin mencari dan menemukan Engkau."
  • Datang ke ibadah dengan hati yang lapar dan haus akan Tuhan.
  • Singkirkan gangguan dan fokuskan hati kepada-Nya.
  • Jadikan ibadah sebagai tempat perjumpaan, bukan sekadar kewajiban.

Penutup:

Dalam setiap ibadah, Tuhan menyediakan diri-Nya untuk ditemui. Ia tidak jauh, Ia dekat bagi setiap hati yang mencari-Nya. Jangan biarkan satu ibadah pun berlalu tanpa kita sungguh mengalami hadirat-Nya. Mari datang mencari Tuhan, dan Dia akan menyatakan diri-Nya bagi kita.


Kalau kamu ingin renungan ini dijadikan bahan khotbah, ilustrasi pendek, atau versi singkat untuk media sosial, aku bisa bantu juga! Mau dibuatkan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana kita mengikut Kristus

Bersyukur dalam segala hal

Bukan Roh Ketakutan