Kehendak bapa yang terjadi

 

Pertanyaan yang sangat dalam dan penting: Bagaimana kita bisa tunduk kepada kehendak Bapa seperti Yesus di Getsemani? Jawabannya tidak selalu mudah, tetapi firman Tuhan dan teladan Yesus memberikan panduan yang jelas. Berikut ini penjelasan dalam bentuk renungan singkat:


Tunduk kepada Kehendak Bapa seperti Yesus di Getsemani

Ayat Inti:

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku; tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
(Matius 26:39)

1. Jujur dalam Doa

Yesus tidak menyembunyikan pergumulan-Nya di hadapan Bapa. Ia menyatakan ketakutan dan kerinduan-Nya agar penderitaan itu dilewatkan. Ini mengajarkan kita bahwa tunduk kepada kehendak Allah bukan berarti kita tidak boleh jujur tentang perasaan kita. Justru, Tuhan rindu kita datang dengan hati yang terbuka.

Aplikasi: Jangan ragu untuk menyampaikan kegelisahan, ketakutan, atau kekecewaan dalam doa. Tapi pastikan kita tetap datang dalam sikap berserah.


2. Mengutamakan Kehendak Allah di Atas Kehendak Pribadi

Yesus berkata: “Tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Ini adalah inti dari penyerahan. Yesus, sekalipun Anak Allah, tidak memaksakan kehendak-Nya, melainkan taat sepenuhnya.

Aplikasi: Tanyakan dalam doa, “Tuhan, apa kehendak-Mu?” daripada hanya memohon agar kehendak kita terjadi. Percayalah bahwa kehendak Tuhan selalu yang terbaik (Roma 12:2).


3. Bersandar Penuh pada Kekuatan Tuhan

Yesus berdoa bukan hanya sekali, tetapi tiga kali (Matius 26:44). Ini menunjukkan bahwa tunduk kepada kehendak Allah adalah proses yang penuh pergumulan dan perlu kekuatan dari Allah sendiri.

Aplikasi: Dalam pergumulan yang panjang, jangan lelah untuk terus berdoa dan mencari Tuhan. Kekuatan untuk taat tidak datang dari diri sendiri, melainkan dari Roh Kudus.


4. Memiliki Hati yang Siap Melayani Meski Harus Menderita

Yesus tahu penderitaan menanti-Nya, tetapi karena kasih-Nya kepada Bapa dan manusia, Ia taat hingga akhir. Ketundukan Yesus bukan karena terpaksa, melainkan karena kasih dan ketaatan sejati.

Aplikasi: Belajar melihat kehendak Tuhan bukan sebagai beban, tetapi sebagai panggilan mulia. Kadang memang berat, tapi selalu bermakna dan berbuah kekal.


Penutup:

Tunduk kepada kehendak Bapa seperti Yesus di Getsemani bukan hal yang mudah, tapi itu mungkin bila kita:

  • Memiliki hubungan yang intim dengan Allah melalui doa,
  • Mau melepaskan ego dan rencana pribadi,
  • Bergantung penuh pada kekuatan dari Tuhan, dan
  • Menyadari bahwa rencana Tuhan selalu lebih baik dari rencana kita.

Doa:

Tuhan, ajarku untuk memiliki hati yang tunduk seperti Yesus. Mampukan aku untuk berkata, “Jadilah kehendak-Mu,” dalam segala keadaan. Kuatkan aku saat aku lemah, dan tuntun aku agar selalu hidup dalam jalan-Mu. Dalam nama Yesus. Amin.


Kalau kamu ingin versi ini dijadikan bahan renungan kelompok atau khotbah pendek, aku bisa bantu sesuaikan juga. Mau?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana kita mengikut Kristus

Bersyukur dalam segala hal

Bukan Roh Ketakutan