ROH Allah melayang-layang.
ROH Allah melayang-layang.
Kejadian 1:2 berdasarkan bahasa Ibrani, khususnya frasa "Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air."
Kejadian 1:2 (Terjemahan LAI)
"Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air."
Dalam Bahasa Ibrani (Transliterasi & Terjemahan)
וְרוּחַ אֱלֹהִים מְרַחֶפֶת עַל-פְּנֵי הַמָּיִם
Ve-ruach Elohim merakhefet al-penei ha-mayim
= "Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air."
Fokus Kata: Merakhefet (מְרַחֶפֶת)
Kata kerja "merakhefet" berasal dari akar kata kerja "rachaf" (רָחַף) yang memiliki arti:
- Melayang-layang,
- Bergetar lembut,
- Berkeredipan seperti burung yang mengerami atau melindungi sarangnya.
Kata ini hanya digunakan 2 kali dalam Perjanjian Lama, yaitu:
- Kejadian 1:2 – Roh Allah "melayang-layang" di atas air.
- Ulangan 32:11 – seperti rajawali yang menggoyang-goyangkan sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya (melindungi).
Makna Theologis dan Simbolis
-
Gambaran Keibuan atau Perlindungan: Seperti induk burung yang melayang-layang di atas sarangnya untuk melindungi dan menghangatkan anak-anaknya. Roh Allah melindungi dan mengawasi ciptaan yang belum berbentuk.
-
Aktivitas Kreatif Roh Kudus: Frasa ini memberi kesan bahwa Roh Allah aktif, penuh perhatian, dan siap untuk menciptakan dan membentuk kekacauan menjadi keteraturan.
-
Kehadiran Allah di Tengah Kekacauan: Sebelum ada terang dan bentuk, bumi kosong dan gelap, tapi Allah sudah hadir dan bekerja, menunjukkan kuasa-Nya yang tak terbatas untuk menciptakan dari kekosongan.
Aplikasi Rohani
- Dalam kehidupan kita yang kadang tidak berbentuk, kosong, dan gelap, Roh Kudus juga hadir — melayang-layang, siap bekerja dan menciptakan sesuatu yang baru.
- Sama seperti Roh Allah di awal penciptaan, Dia juga ingin mengatur kekacauan hidup kita menjadi indah sesuai kehendak-Nya.
Kalau Anda ingin, saya bisa bantu lanjutkan dengan renungan atau bahan khotbah dari topik ini.
Komentar
Posting Komentar