Ebed - Melekh

 Komsel 18/6/25

Ebed-Melekh adalah tokoh penting dalam Yeremia 38, meskipun hanya muncul secara singkat. Namanya berarti “hamba raja” dalam bahasa Ibrani (Ebed = hamba, Melekh = raja), dan ia dikenal sebagai seorang sida-sida dari Etiopia (Yeremia 38:7), seorang asing di tengah bangsa Yehuda.


📖 Siapa Ebed-Melekh?

  • Kebangsaan: Etiopia (Kush), bukan orang Israel.
  • Status: Sida-sida (pegawai istana, kemungkinan kasim), dan pelayan raja Zedekia.
  • Tempat tinggal: Di dalam lingkungan istana Raja Zedekia, di Yerusalem.

🎯 Apa Peranan Ebed-Melekh dalam Yeremia 38?

1. Menyelamatkan Yeremia dari maut

  • Yeremia dijebloskan ke dalam perigi (sumur lumpur) oleh para pemuka karena nubuatnya yang tidak populer (Yeremia 38:1-6).
  • Perigi itu berlumpur dalam dan tidak berisi air — Yeremia hampir mati perlahan di sana.

Yeremia 38:7-9 (TB)
"Ketika Ebed-Melekh, orang Etiopia, seorang sida-sida di istana raja, mendengar bahwa mereka telah menaruh Yeremia di perigi... ia berkata kepada raja: 'Tuanku raja, jahatlah yang diperbuat orang-orang itu terhadap nabi Yeremia...'"

2. Memohon kepada Raja untuk menyelamatkan Yeremia

  • Dengan penuh keberanian, Ebed-Melekh menegur tindakan para pemuka dan meminta izin raja untuk menyelamatkan Yeremia.
  • Ini tindakan berani dan penuh iman, karena ia melawan keputusan para pemimpin yang berkuasa.

3. Memimpin penyelamatan Yeremia secara manusiawi

  • Ia mengambil tiga puluh orang (Yer. 38:10) dan menggunakan kain lap agar tidak melukai Yeremia saat menariknya dari sumur (Yer. 38:11-13).
  • Ia menunjukkan kepedulian, kebijaksanaan, dan kasih, bukan hanya keberanian.

🙌 Makna Spiritual dari Peranannya

  • Ebed-Melekh adalah contoh orang asing yang beriman kepada Tuhan, yang berani melakukan yang benar, bahkan ketika itu berisiko.
  • Ia tidak hanya percaya, tapi juga bertindak atas dasar iman – dan karena itu, Tuhan membalasnya dengan perlindungan khusus (Yeremia 39:18).

🔑 Pelajaran dari Ebed-Melekh

  1. Tuhan memperhatikan setiap orang yang percaya, meskipun mereka bukan dari golongan “orang pilihan.”
  2. Keberanian moral dan iman bisa datang dari orang yang sederhana tapi takut akan Tuhan.
  3. Melakukan yang benar tidak selalu populer, tapi selalu berkenan kepada Tuhan.

Jika Anda ingin, saya bisa bantu membuatkan renungan atau ilustrasi khotbah khusus berdasarkan kisah Ebed-Melekh ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur dalam segala hal

Takut akan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari

Menyenangkan Hati Tuhan