Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

Kenapa Ayub 23:10

L atar belakang mengapa Ayub bisa berkata demikian dalam Ayub 23:10. 📖 Latar Belakang Ayub 23:10 Kitab Ayub menggambarkan seorang yang saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan (Ayub 1:1). Namun, dalam sekejap ia mengalami penderitaan yang begitu dahsyat: Kehilangan harta & anak-anaknya (Ayub 1:13–19). Diserang penyakit kulit yang parah (Ayub 2:7). Ditinggalkan & disalahpahami istri (Ayub 2:9). Dituduh salah oleh sahabat-sahabatnya (Ayub 4–22). Dalam penderitaan yang panjang itu, Ayub merasa seolah-olah Allah bersembunyi darinya (Ayub 23:3, “Ah, kalau aku tahu di mana dapat menemui Dia, maka aku akan sampai ke tempat Ia bersemayam.” ). Ia mencari Allah ke timur, barat, utara, dan selatan—tetapi tidak dapat menemukan-Nya (Ayub 23:8–9). ➡️ Namun, justru di tengah perasaan kehilangan arah itulah Ayub mengucapkan kata iman luar biasa: “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” (Ayub 23:10). ✨ Mengapa Ay...

Ayub : Tuhan tahu jalanku

  “Tuhan Tahu Jalanku” berdasarkan Ayub 23:10. Renungan: Tuhan Tahu Jalanku 📖 Ayub 23:10 – “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” Saudara yang dikasihi Tuhan, setiap orang percaya pasti pernah melewati masa yang sulit. Ada kalanya kita merasa doa-doa kita tidak terdengar, jalan hidup terasa gelap, bahkan seolah-olah Tuhan jauh dari kita. Ayub pun mengalami hal yang sama. Ia kehilangan anak-anaknya, hartanya, kesehatannya, dan bahkan penghiburan dari orang-orang terdekat. Tetapi di tengah penderitaannya, Ayub mengucapkan kalimat iman yang luar biasa: “Tuhan tahu jalan hidupku.” Ayub mengakui bahwa meskipun ia sendiri tidak mengerti mengapa semua penderitaan itu menimpanya, Tuhan tetap tahu jalannya . Artinya, Tuhan mengenal seluruh perjalanan hidup kita—jalan yang kita lewati hari ini, jalan yang penuh air mata, bahkan jalan yang tidak kita pahami. 1. Tuhan Mengenal Jalan Kita Mazmur 139:3 berkata, “Engkau mengamati perjala...

AYUB

📖 Ringkasan Kitab Ayub 1. Latar Belakang Kitab Ayub termasuk kitab sastra hikmat (bersama Amsal dan Pengkhotbah). Tema utamanya adalah penderitaan orang benar dan misteri rencana Allah . Ditulis dalam bentuk puisi (kecuali prolog dan epilog). Tokohnya: Ayub , seorang saleh dari tanah Us, yang diuji melalui penderitaan. 2. Isi Utama Kitab Ayub Kitab Ayub dapat dibagi menjadi 5 bagian besar: a. Prolog (Pasal 1–2) Ayub digambarkan saleh, kaya, dan berkeluarga bahagia. Iblis menuduh bahwa Ayub setia hanya karena diberkati. Tuhan mengizinkan Iblis mencobai Ayub: ia kehilangan harta, anak-anak, dan kesehatannya. Namun Ayub tetap tidak berdosa dengan bibirnya. b. Dialog & Perdebatan (Pasal 3–31) Ayub meratapi kelahirannya (pasal 3). Sahabat-sahabatnya (Elifas, Bildad, Zofar) menuduh bahwa penderitaannya akibat dosa. Ayub membela diri: ia memang tidak sempurna, tapi ia tidak melakukan dosa yang patut dihukum seberat itu. Diskusi berputar: sahabat menuduh, Ayub me...

Tuhan tau jalan hidupku

🌿 Renungan: Tuhan Tahu Jalan Hidupku 📖 Ayat Kunci: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” — Yeremia 29:11 🔹 1. Tuhan Mengetahui Setiap Langkah Kita Dalam kehidupan, kita sering dihadapkan pada banyak pilihan jalan—pekerjaan, pendidikan, pelayanan, bahkan keputusan dalam keluarga. Kadang kita bingung, bahkan salah melangkah. Tetapi Alkitab berkata: “Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan kalau aku berbaring; segala jalanku Kau maklumi.” (Mazmur 139:3) Artinya, tidak ada satu pun langkah hidup kita yang tersembunyi dari Tuhan. Ia tahu awal perjalanan kita, setiap persimpangan, bahkan tujuan akhir kita. Saat kita tidak mengerti, Tuhan tetap mengerti. 🔹 2. Jalan Tuhan Lebih Tinggi dari Jalan Kita Sering kali kita merasa jalan yang kita pilih adalah yang terbaik. Namun firman Tuh...

Hadirat Allah

“Hadirat Allah” 🙏 ✨ Renungan: Hidup dalam Hadirat Allah 📖 Ayat dasar: Mazmur 16:11 – “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.” 1. Hadirat Allah Membawa Sukacita Sejati Daud menulis bahwa di hadapan Tuhan ada sukacita yang berlimpah. Dunia menawarkan hiburan dan kesenangan sementara, tetapi hanya hadirat Allah yang mampu memberikan sukacita yang tidak terguncangkan oleh keadaan. Saat kita mendekat kepada Tuhan, hati yang gelisah pun dipenuhi damai. 2. Hadirat Allah Menjadi Sumber Kekuatan Ketika bangsa Israel berjalan di padang gurun, Musa menegaskan bahwa mereka tidak akan sanggup melangkah tanpa hadirat Tuhan (Keluaran 33:14-15). Hal yang sama berlaku bagi kita: tanpa Tuhan, kita lemah dan mudah goyah; tetapi bersama Tuhan, kita dimampukan menghadapi tantangan hidup. 3. Hadirat Allah Nyata dalam Kristus dan Roh Kudus Yesus berjanji bahwa Ia akan selalu menyertai kita sampai ...

Dalam hadirat Allah

Jika kita selalu ada dalam hadirat Allah, Alkitab mencatat banyak berkat rohani yang kita dapatkan. Berikut beberapa di antaranya: 1. Damai Sejahtera yang Melampaui Akal Filipi 4:7 – “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” ➡️ Di tengah masalah, hati tetap tenang karena hadirat Allah memberi ketenangan yang dunia tidak bisa berikan. 2. Kekuatan Baru Yesaya 40:31 – “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru...” ➡️ Hadirat Allah menguatkan kita saat lelah, memberi semangat untuk terus berjalan dan tidak putus asa. 3. Sukacita yang Sejati Mazmur 16:11 – “Di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.” ➡️ Hidup tidak lagi bergantung pada keadaan, karena sukacita sejati berasal dari Allah sendiri. 4. Perlindungan dan Keamanan Mazmur 91:1 – “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa...” ➡️ Hadi...

Rindu.Hadirat Allah

Rindu Akan Hadirat Allah" . Renungan: Rindu Akan Hadirat Allah Mazmur 42:2-3 "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" Setiap orang pasti pernah merasakan kerinduan—rindu bertemu keluarga, sahabat, atau orang yang dikasihi. Namun ada kerinduan yang lebih dalam daripada semua itu, yaitu kerinduan akan hadirat Allah. Pemazmur menggambarkan kerinduan ini seperti rusa yang haus dan mencari air. Tanpa air, rusa itu akan mati; demikian pula jiwa kita tanpa hadirat Allah akan menjadi kering, kosong, dan kehilangan arah. Hadirat Allah bukan hanya berbicara tentang suasana doa atau ibadah di gereja, tetapi juga kesadaran bahwa Allah selalu dekat, menyertai, dan berkuasa atas hidup kita. Ketika kita sungguh-sungguh merindukan Dia, hati kita akan dipenuhi damai, sukacita, dan kekuatan yang tidak dapat diberikan dunia ini. Kerindu...

Setelah DOA di kabulkan

 Doa pagi 4 Agustus 2025 “Setelah Doa Kita Dikabulkan, Semakin Setia dan Berharap pada Tuhan” Ayat Pokok: Mazmur 116:12 "Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?" Pendahuluan: Ilustrasi 1 Minta didoakan setelah dikabulkan lupa beritau, didoakan terus. Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Kita semua pasti pernah berdoa—dengan air mata, dengan harapan besar, bahkan dengan kerinduan yang mendalam. Dan ketika Tuhan menjawab doa kita, sering kali sukacita meluap. Tapi pertanyaannya: apakah kita menjadi lebih dekat kepada Tuhan setelah doa kita dijawab? Ataukah kita justru menjauh, karena merasa sudah tidak membutuhkan Tuhan? Hari ini kita akan belajar, bahwa jawaban doa bukanlah akhir dari perjalanan iman, melainkan awal untuk semakin setia dan berharap kepada Tuhan . 1. Jangan Lupa Tuhan Setelah Doa Dikabulkan Contoh: 10 orang kusta (Lukas 17:11–19) Yesus menyembuhkan 10 orang kusta, tapi hanya satu yang kembali kepada Yesus untuk menguca...